Kejadian 39 : 21
“Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.”
Kejadian 39:21
Relasi sehari-hari memang sulit ditebak, lawan bisa jadi kawan sebaliknya kawan bisa jadi lawan. Hal ini sangat bergantung pada perut, jika perut sama-sama kenyang keduanya senang, jika perut sama-sama lapar maka keduanya berjuang! tapi jika satu kenyang satu lapar, maka berperanglah! Serangan pertama pasti dilakukan oleh yang perutnya lapar! Wah, ternyata perut dapat menjadi penentu relasi ya…
Namun hal ini tidak berlaku jika Tuhan beserta dan mengendalikan seseorang. Kisah Yusuf memberi gambaran tentang penyertaan Tuhan bekerja, memberi kebijaksanaan dan kesabaran kepada Yusuf yang dipenjara atas tuduhan yang tidak dilakukannya sehingga Yusuf mendapat perlakuan sangat baik dari kepala penjara. Yusuf yang secara manusia bisa saja berontak dan marah dengan fitnah yang diberikan padanya memilih ikut saja dengan apa yang diperbuat padanya. Tuhan menolong Yusuf! Kepala penjara yang merupakan lawan menakutkan bagi narapidana lain, justru menjadi kawan yang menyayangi Yusuf. Lawan jadi kawan.
Sebagai civitas UKSW, jadikanlah Tuhan sebagai dasar dari semua relasi yang kita jalani. Hal ini penting dalam menciptakan atmosfir kerja yang segar ketika semua bisa berkawan saling menolong menanggung beban. Berupayalah untuk menjadi kawan bagi semua orang tanpa terkecuali. Hanya dengan mengasihi, kita dapat menjadi kawan bagi rekan kerja. Mengasihi dengan kasih Tuhan, mengasihi tanpa motivasi tersembunyi, mengasihi setulus hati. Tetaplah berkawan, sekalipun kadang harus berlawanan! Berlawanan pendapat, berlawanan kemampuan, berlawanan sudut pandang, berlawanan arah! (Pdt. Merry Kristina Rungkat, M.Si)
Refleksi:
Berlawanan itu wajar, jangan kemudian menjadi lawan, tetaplah berkawan!
Doa:
Ya Tuhan, tolonglah kami untuk senantiasa menjadikan Tuhan dasar relasi kami agar segala hal yang berlawanan tidak menjadi perlawanan yang sia-sia. Amin.