KURANG APA LAGI?

Ayub 28:20

“Hikmat itu dari manakah datangnya, atau akal budi, di manakah tempatnya?”

Ayub 28 : 20

Ke gereja? Sudah
Pelayanan? Sudah,
Berdoa? Sudah
Lalu kurang apa lagi? mengapa hikmat Tuhan belum dapat aku miliki? Mungkin ini yang sering menjadi pertanyaan kita.

Ayub, sekalipun ia menghadapi penderitaan dalam hidupnya, namun ia tetap percaya penuh kepada Tuhan. Ia mengakui bahwa Tuhan Allah adalah sumber hikmat yang akan membawa pembaharuan dan kebaikan dalam hidupnya. Oleh karenanya, Ayub mendasarkan hidupnya dengan rasa takut akan Tuhan, sebab rasa takut akan Tuhan inilah Ayub akan tetap kuat dan percaya kepada Tuhan. Sikap ini pulalah maka dengan akal budinya, ia berusaha untuk melakukan segala perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Hikmat diperoleh dari Allah dan membawa akal budi untuk melakukan perintahNya.

Saudara, Hikmat dapat kita terima dari Tuhan apabila kita memiliki: pertama, rasa takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan adalah landasan utama kita percaya kepada Tuhan. Kedua, kedekatan atau keintiman dengan Tuhan. Kedekatan atau keintiman dengan Tuhan, tidak dapat terjalin hanya dalam waktu dekat, semua dapat terjalin bila kita secara rutin datang dan berkomunikasi denganNya. Bukan hanya itu saja, keintiman dengan Tuhan tidak dapat terjalin bila kita datang kepadaNya hanya sebatas formalitas dan kebiasaan saja, misalnya datang ke gereja setiap hari Minggu dalam ibadah. Keintiman dengan Tuhan, memerlukan waktu yang khusus, dimana kita harus benar-benar hanya terfokus pada Tuhan untuk berkomunikasi denganNya. Dari keintiman atau kedekatan dengan Tuhan inilah, maka kita dapat mendengar suara Tuhan, sehingga kita akan mendapatkan hikmat dari Tuhan yang dapat kita pakai dalam menjalani kehidupan kita.

Sudahkah kita memiliki rasa takut akan Tuhan? Bagaimana keintiman atau kedekatan kita dengan Tuhan? Apakah hanya sebatas kita ke gereja hari minggu, berdoa mau makan atau mau tidur saja? Atau kita sudah memiliki keintiman dengan Tuhan dengan selalu menyediakan waktu khusus untuk bersamaNya? Melalui renungan ini, kita bersama diajak untuk mengusahakan diri kita agar dapat memiliki keintiman dengan Tuhan sebab hanya dengan demikian, maka kita akan memperoleh hikmat dariNya.

Dengan hikmat ini, maka akal budi kita akan terdorong untuk selalu melakukan apa yang baik dan menjauhi larangan Tuhan, maka kita akan dapat membawa dampak yang baik dalam kehidupan ini bagi diri kita dan juga bagi orang-orang di sekitar kita. (Pdt.Adi Setyo Kristianto, M.Si)

Refleksi :
Takut akan Tuhan akan menuntun orang ke dalam kebaikan dan menjauhi laranyanNya

Doa :
Tuhan, ajarlah aku memiliki rasa takut akan Engkau dan mampukan aku untuk selalu dekat padaMu. Amin

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp