Kisah Rasul 17 : 22 - 34
“Paulus pergi berdiri di atas Areopagus dan berkata: “Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa”
Kis 17 : 22
… Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya,l itulah yang kuberitakan kepada kamu.
Kis 17 : 23
Paulus merupakan teladan dalam melakukan kabar baik dalam berbagai kesempatan dan situasi apapun. Siapapun kita, pasti punya kesempatan untuk berbagi kepada sesama. Dibalik kelemahan dan keterbasan, kita memiliki kekuatan yang berlebihan dan dibutuhkan orang lain.
Dalam perjalanannya dan tinggal di Atena, Rasul Paulus melakukan percakapan dan bertukar pikiran tentang kebenaran dengan orang-orang Yahudi dan siapa saja memiliki rasa takut akan Allah. Bahkan Paulus juga melakukan percakapan kabar baik dengan orang-orang yang dijumpainya di pasar.
Ketika Paulus diberi kesempatan berbicara bagi Paulus untuk berbicara di depan sidang terbuka Areopagus (semacam DPRD kota Atena), maka terbukalah untuk menyampaikan kabar baik. Dengan penuh percaya diri, dijelaskannya bahwa orang-orang Atena beribadah menyembah kepada dewa-dewa dan barang-barang pujaannya yang tidak pernah dkenalnya. Inilah peluang Rasul Paulus menyampaikan makna kematian dan kebangkitan Yesus untuk keselamatan manusia.
Menyampaikan kebenaran adalah bagian kesaksian kita sebagai umat yang telah diselamatkan Tuhan. Dimanapun dan dalam situasi apapun, merupakan peluang untuk memberitakan injil (kebenaran) kepada sesama. Konsistensi dan komitmen Rasul Paulus mendorong kita untuk melakukannya dengan potensi dan peluang yang ada (bi).
Refleksi :
Bukankah suatu kebahagiaan dan sukacita jika kita dapat Mengabarkan berita kebenaran Firman Tuhan?
Doa:
Tuhan , Mampukan kami memberitakan kebenaran Firman-Mu dalam pikiran, perkataan dan perbuatan kami . Amin