BERSAMA MESKI TAK SAMA

Hakim-Hakim 20 : 11 

“Demikianlah orang Israel berkumpul melawan kota itu, semuanya bersekutu dengan serentak.”

Hakim-hakim 20 : 11

Sudahkah anda makan hari ini? Bagaimana rasa nasi yang anda makan? Seenak apapun lauk-pauknya, jika nasinya tidak baik, maka kurang lengkaplah kenikmatan makanan itu, (yang setuju boleh tersenyum). Nasi yang nikmat pasti dimasak dari beras terbaik saat panen padi oleh para petani. Kunci keberhasilan para petani dalam mengelola lahan pertaniannya ada dua yakni perlengkapan tani yang memadai dan kerjasama dari para petani yang mumpuni. Secanggih apapun perlengkapan yang ada tidak akan dapat berguna tanpa petani yang menggunakan alat-alat itu dengan baik. Namun, satu petani yang cakap menggunakan alat tetap tidak akan maksimal tanpa kerjasama dengan petani yang lainnya. Kerjasama menguntungkan petani dari segi waktu maupun tenaga sembari menanti keberhasilan panen.

Hal ini sejalan dengan yang dilakukan oleh pasukan Israel saat menghadapi suku Benyamin dalam perenungan hari ini. Mereka menyadari bahwa kemenangan hanya akan diperoleh dengan bersatu dan bekerjasama. Mereka berkumpul bersama untuk siap maju bersama serentak melawan suku Benyamin untuk merebut kota. “Demikianlah orang Israel berkumpul melawan kota itu, semuanya bersekutu dengan serentak.” (Hakim- hakim 20 : 11)

Kesatuan yang diwujudkan dengan kerjasama menjadi jalan yang tepat mencapai tujuan. Sebaliknya perpecahan dan keegoisan yang terwujud dalam saling sikut-menyikut menjadi jurang pemisah yang kapan saja dapat menjatuhkan siapa saja. Sebagai civitas akademika UKSW, kita semua perlu memeriksa diri apakah kita sudah bekerja dengan baik di kampus ini. Bekerja dengan segenap kemampuan yang dimiliki tidak cukup untuk menjadikan UKSW sebagai kampus yang unggul, diperlukan kesatuan semua pihak melalui kerjasama.

Kerjasama tidak harus sama tetapi tetap bersama meski berbeda, bukan sekedar bersama juga, melainkan sama-sama bekerja dalam kerjasama itu. Setiap pihak menyelesaikan tugas dan peran masing-masing bukan mengerjakan tugas pihak lain, setiap pihak menyadari kebergantungan dengan pihak lain, setiap pihak saling menghormati, setiap pihak tolong – menolong menanggung beban. Sehingga senang dirayakan bersama dan sedih direnungkan bersama. Tuhan kiranya menyertai perjalanan kerjasama semua pihak di kampus tercinta ini. Bersama kita bisa meski kita tak sama, yang penting kita bekerjasama! (Pdt. Merry Kristina Rungkat, M.Si)

Refleksi:
Jangan egois! Kita hidup bersama meski kita tak sama, ayo bersama bekerjasama!

Doa:
Ya Tuhan, tolonglah kami untuk bersama bekerjasama dengan kapasitas masing-masing di kampus ini sesuai kehendakMu. Biarlah kerjasama kami mewujudkan kampus yang berkenan kepadaMu. Amin.

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp