Pengantar RHK Januari – Maret 2021
Siapakah Kami ? Membangun Kembali Jati Diri Guna Mengemban Misi Kehadiran Satya Wacana Bdk. Mazmur 8 : 5; Yeremia 1 : 5
Siapakah Kami ? Membangun Kembali Jati Diri Guna Mengemban Misi Kehadiran Satya Wacana Bdk. Mazmur 8 : 5; Yeremia 1 : 5
“Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. puji-pujian kepadaNya tetap untuk selamanya”.( Mazmur 111 : 10)
“Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa, peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman” ( Mazmur 19 : 8 )
“Hikmat itu dari manakah datangnya, atau akal budi, di manakah tempatnya?” ( Ayub 28 : 20 )
“Tetapi di mana hikmat dapat diperoleh, di mana tempat akal budi?” ( Ayub 28 : 12 )
“Alangkah baiknya nasihatmu kepada orang yang tidak mempunyai hikmat, dan pengertian yang kauajarkan dengan limpahnya!” ( Ayub 26 : 3 )
Apakah orang yang mempunyai hikmat menjawab dengan pengetahuan kosong, dan mengisi pikirannya dengan angin? (Ayub 15:2)
Konon hikmat ada pada orang yang tua dan pengertian ada pada orang yang lanjut umurnya. Tetapi Allahlah hikmat dan kekuatan, Dialah yang mempunyai pertimbangan dan pengertian. (Ayub 12:12-13)
Dan Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut, sehingga hikmat Salomo melebihi hikmat segala bani Timur dan melebihi segala hikmat orang Mesir. (1 Raja-raja 4:29-30)
Maka berikanlah hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?( 1 Raja-raja 3:9).
“Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.” ( Kisah Para Rasul 20 : 35 )
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah, apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” ( Roma 12 : 2 )
“Hamba-hamba hendaklah taat kepada tuannya dalam segala hal dan berkenan kepada mereka, jangan membantah. Jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita”.( Titus 2 : 9 – 10 )
“Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan” ( Roma 12 : 11 )